Skip to Content

Mengupas Buku Bacaan Anak Sunda di Tengah Persaingan Buku Anak Asing

Buku bacaan anak memiliki peran penting dalam membentuk karakter, mengasah kecerdasan, dan menanamkan nilai-nilai budaya. Di tengah perkembangan globalisasi, budaya lokal seringkali tergerus oleh dominasi budaya asing, dan buku bacaan anak pun tidak lepas dari persaingan ini. Buku anak Sunda, dengan kekayaan nilai-nilai dan cerita lokalnya, menghadapi tantangan besar di tengah membanjirnya buku anak dari luar negeri. Lalu, bagaimana nasib buku bacaan anak Sunda saat ini? Bagaimana pengaruh buku anak asing terhadap nilai-nilai lokal yang terkandung dalam buku anak Sunda? Dan, apa langkah yang diambil dalam upaya memudahkan akses anak-anak Sunda terhadap buku bacaan Sunda?

 

Buku Bacaan Anak Sunda: Kekayaan Lokal yang Perlu Dijaga

Buku bacaan anak Sunda, yang memuat cerita-cerita rakyat, legenda, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal, adalah bagian tak terpisahkan dari budaya Sunda yang kaya. Cerita seperti “Lutung Kasarung,” “Sangkuriang,” dan “Ciung Wanara” menjadi medium penyampaian nilai moral yang baik, seperti menghormati orang tua, kejujuran, kerja keras, dan cinta tanah air. Cerita-cerita ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga alat untuk memperkenalkan anak-anak pada budaya Sunda sejak dini, sehingga mereka tumbuh dengan rasa bangga akan identitas budaya mereka sendiri.

Namun, produksi buku bacaan anak Sunda masih sangat terbatas. Hanya sedikit penerbit yang konsisten menerbitkan buku-buku anak Sunda, dan ketersediaan buku ini di toko-toko buku pun tidak banyak. Tidak hanya itu, faktor bahasa juga menjadi tantangan, karena banyak anak Sunda di perkotaan yang sudah tidak terlalu fasih dengan bahasa Sunda. Minimnya jumlah buku bacaan anak Sunda dan kendala bahasa ini membuat anak-anak Sunda cenderung lebih akrab dengan buku-buku dari budaya lain yang lebih mudah didapat dan memiliki tampilan yang lebih menarik.

Persaingan dengan Buku Anak Asing

Dalam beberapa dekade terakhir, buku bacaan anak dari luar negeri menjadi semakin populer dan mudah diakses di Indonesia, termasuk di wilayah Sunda. Buku-buku ini seringkali memiliki ilustrasi yang menarik, gaya bahasa yang mudah dipahami, dan beragam tema yang relevan dengan kehidupan anak-anak masa kini. Serial buku seperti “Harry Potter,” “Percy Jackson,” dan buku-buku dari penerbit internasional seperti Disney, telah menjadi pilihan utama anak-anak di Indonesia, termasuk anak-anak Sunda.

Keberadaan buku-buku asing ini memberikan dampak positif dalam hal membuka wawasan anak-anak, mengenalkan mereka pada beragam cerita dan budaya dunia. Namun, di sisi lain, keberadaan buku asing ini juga memberikan pengaruh terhadap nilai-nilai yang ada di dalam buku bacaan anak Sunda. Dalam buku-buku asing, nilai-nilai yang ditonjolkan lebih global dan kadang tidak relevan dengan konteks kehidupan anak-anak Sunda yang seharusnya juga dibentuk oleh nilai-nilai lokal. Akibatnya, anak-anak yang terbiasa membaca buku asing cenderung kehilangan sentuhan nilai budaya Sunda yang kental dengan kebersamaan, rasa hormat, dan gotong royong.

Nilai-Nilai Buku Anak Sunda yang Terancam Tergantikan

Buku bacaan anak Sunda membawa nilai-nilai lokal yang sangat unik, seperti rasa hormat kepada orang tua dan leluhur, kebersamaan dalam kehidupan masyarakat, cinta lingkungan, dan nilai-nilai etika lainnya yang diambil dari kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda. Misalnya, cerita rakyat Sunda sering kali menonjolkan nilai kearifan lokal seperti kejujuran, kerendahan hati, dan tanggung jawab sosial yang harus dimiliki setiap anggota masyarakat.

Dengan semakin jarangnya buku bacaan anak Sunda, nilai-nilai tersebut berpotensi tergantikan oleh nilai-nilai baru yang dibawa oleh buku-buku asing. Anak-anak yang lebih banyak terpapar pada buku asing bisa jadi lebih memahami nilai-nilai seperti individualisme atau kecepatan dan kepraktisan dalam menyelesaikan masalah, yang tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai luhur Sunda. Nilai-nilai seperti gotong royong, menghormati kebudayaan leluhur, dan kerendahan hati bisa terkikis karena anak-anak tidak lagi membaca dan memahami nilai-nilai lokal yang terkandung dalam cerita-cerita Sunda.

 

SundaDigi sebagai Solusi untuk Memudahkan Akses Anak Sunda terhadap Buku Bacaan Sunda

Menghadapi tantangan tersebut, SundaDigi hadir sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya Sunda, sekaligus memudahkan akses anak-anak Sunda terhadap buku bacaan anak Sunda. SundaDigi adalah platform digital yang dikembangkan oleh Pustaka Jaya yang bekerjasama dengan PDP-BS (Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda) yang menawarkan berbagai konten digital dalam bahasa Sunda, termasuk buku bacaan anak-anak. SundaDigi berperan sebagai jembatan penghubung antara anak-anak Sunda dengan literatur lokal yang semakin langka.

Di dalam SundaDigi, anak-anak bisa menemukan berbagai macam buku bacaan anak dalam bahasa Sunda yang dikemas dengan ilustrasi menarik dan tema-tema yang dekat dengan kehidupan mereka. Selain itu, SundaDigi juga menyediakan fitur-fitur edukatif yang mendukung pembelajaran budaya Sunda secara interaktif. Dengan adanya fitur seperti Tanya PR Bahasa Sunda, Kamus Sunda-Indonesia, dan Pelajaran Bahasa Sunda, anak-anak bisa lebih memahami dan menghargai bahasa Sunda serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Tidak hanya menyediakan buku bacaan, SundaDigi juga memiliki fitur Pengenalan Tokoh Sunda dan Peperenian Sunda yang mengenalkan anak-anak pada tokoh-tokoh inspiratif dari budaya Sunda dan permainan tradisional Sunda yang kini mulai dilupakan. SundaDigi juga menampilkan koleksi Puisi, Sajak, Sisindiran, dan Kawih Sunda yang memperkaya khazanah literasi Sunda di kalangan anak-anak. Dengan demikian, SundaDigi bukan hanya sekedar platform membaca, tetapi juga media pembelajaran budaya yang komprehensif untuk anak-anak Sunda.

Mendorong Literasi Lokal melalui SundaDigi

Upaya SundaDigi dalam melestarikan buku bacaan anak Sunda tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek bagi anak-anak yang membutuhkan akses pada bacaan lokal, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang untuk keberlanjutan budaya Sunda. Dengan hadirnya SundaDigi, diharapkan semakin banyak anak Sunda yang mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri, sehingga tercipta generasi muda yang bangga dengan identitas Sunda dan mampu membawa budaya Sunda ke kancah yang lebih luas.

Dalam era digital saat ini, literasi lokal perlu disesuaikan dengan media yang lebih mudah diakses oleh anak-anak. SundaDigi hadir sebagai jawaban atas kebutuhan ini, memperkaya pilihan bacaan anak-anak Sunda dan sekaligus menanamkan nilai-nilai lokal di tengah derasnya arus globalisasi. Lewat SundaDigi, generasi muda Sunda dapat tumbuh dengan pengetahuan yang seimbang antara budaya lokal dan global, serta memiliki apresiasi yang tinggi terhadap kearifan lokal mereka.

Buku bacaan anak Sunda memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan nilai-nilai budaya Sunda di tengah pesatnya perkembangan buku bacaan anak asing. Meski menghadapi banyak tantangan, upaya untuk mempertahankan dan mempopulerkan buku anak Sunda tetap harus dilakukan. SundaDigi menjadi solusi inovatif yang tidak hanya menyediakan akses mudah bagi anak-anak terhadap buku bacaan Sunda, tetapi juga membantu mereka mempelajari dan menghargai budaya mereka sendiri. Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, diharapkan SundaDigi dan inisiatif serupa dapat terus berkembang, sehingga nilai-nilai budaya Sunda dapat tetap hidup di tengah generasi muda yang akan datang.

 

Untuk mempelajari informasinya lebih lengkap, kunjungi laman website SundaDigi di https://sundadigi.com atau download aplikasi SundaDigi melalui link ini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sundadigi.android

in News
Sejarah Sunda: Jejak yang Terkubur dan Usaha Pelestariannya melalui SundaDigi